Sejarahbangsa Indonesia dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI telah menunjukkan adanya konflik vertikal (PRRI/PERMESTA, RMS, DI/TII, G 30 S/PKI, GAM dan OPM) dan konflik horizontal (sampit di Kalimantan, Poso di Sulawesi dan di Maluku). Hal ini ini merupakan bukti nyata bahwa bangsa Indonesia senantiasa diasah dan terus diuji dengan
Nasionalismesebagai Solusi Gerakan Saparatisme. Sejumlah negara di belahan dunia ini tentu memiliki permasalahan-permasalahan nasional yang tidak mudah untuk dipecahkan. Salah satu dari permasalahan ini adalah gerakan dan konflik separatis, yang di era global saat ini membawakan sebuah paradoks. Di satu sisi, globalisasi memberikan sebuah
Integrasi nasional yang dibutuhkan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia menghadapi berbagai ancaman.. Terlebih integrasi nasional yang terdapat di dalam negara dengan kondisi masyarakat yang majemuk (plural) seperti di Indonesia.. Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI,
Kemerdekaanyang telah diperjuangkan oleh para pahlawan dan pejuang hanyalah sebuah jembatan yang bisa kita gunakan untuk bisa membangun bangsa ini menjadi lebih baik dan lebih dewasa, tapi dalam perjalanan bangsa yang sudah setengah abad lebih ini, negara kita bukannya malah bertumbuh, tapi kita malah tercerai-berai, rasa ke-indonesia-an
Dalamupaya mempertahankan dan mengisi kemerdekaan, Indonesia dihadapkan pada ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan dari dalam maupun luar negara. Salah satu
Isuyang paling mencekam akhir-akhir ini adalah gerakan separatis dan ajaran radikal. Kedua-duanya terus bermetamorfosa sehingga mengancam keutuhan bangsa. Tentunya, hari pahlawan menjadi kesempatan bagi kita membuktikan diri sebagai generasi yang mencintai bangsa. Mencintai tanah air merupakan harga mati bagi setiap insan.
GerakanReformasi pada dasarnya merupakan usaha rasional dan sistemik untuk membangun masyarakat dengan berlandaskan atas nilai-nilai dasar Semangat untuk tetap mempertahankan keutuhan bangsa dan negara yang diletakkan di atas landasan konsensus dasar, yaitu falsafah Pancasila, konstitusi negara Undang Undang Dasar Negara Republik
z22b.
Konflik yang saat ini terjadi di Eropa Timur antara Ukraina dan Rusia lain yaitu konflik bau kencur dan menjadi bagian berbunga berak-sisa perang dingin nan masih bertahan hingga saat ini biarpun beberapa pihak menyatakan perang dingin sudah lama radu sejak runtuhnya tembok Berlin dan bubarnya Uni Soviet. Kejadian tersebut disampaikan Dosen Penyelidikan Keamanan Internasional Program Studi Hubungan Internasional HI UII, Irawan Lugu, MSS., Cand. kerumahtanggaan International Relations In Conversation dengan tema Russia-Ukraine Updates What Happens Next, Kamis 24/2 petang, melalui Zoom Metting. Irawan Jati mengatakan bahwa apa yang kini dilakukan Rusia enggak merupakan situasi yang baru karena susunan terjadi di 2014 saat Rusia mengepas menganeksasi lagi dan mengklaim Ukraina sebagai bagian sah berasal Rusia. Mohamad Rezky Utama, Dosen Studi Kawasan Eropa Program Studi HI UII nan juga hadir umpama menjadi narasumber menyampaikan bahwa peristiwa yang detik ini terjadi di Ukraina tidak terlepas terbit ekspansi NATO yang mulai meluaskan otoritas di Eropa Timur. Rezky Utama menambahkan bahwa ekspansi NATO ke Eropa Timur membahayakan Rusia karena hal ini berpotensi ki memengaruhi rudal balistik yang awalnya ditempatkan di Rumania ke Ukraina dan berpotensi menjadi ancaman terbuka bagi Rusia. Disampaikan Rezky Utama, sebelum 2014, Ukraina tinggal karib dengan Rusia dan menjadi buffer zone antara Rusia dan Eropa. Namun setelah revolusi 2014, pemerintah Ukraina berpindah haluan, dari sebelumnya sanding dengan Rusia beralih mendekati NATO. Hal ini menyebabkan Belarusia menjadi satu-satunya buffer zone antara Rusia dan negara-negara Eropa. Menurut Rezky Utama, penyerangan yang dilakukan maka dari itu Putin menjadi riuk suatu pendirian bakal mengembalikan Ukraina seumpama riuk satu perseroan Rusia dengan mengganti pemerintahan pemerintah Ukraina melalui dukungan kerubungan sepratis di Donetsk, Luhan, dan Krimea. Lebih lanjut disampaikan Irawan Safi, dukungan nan diberikan Rusia kepada kelompok separatis Ukraina tidak copot mulai sejak konsep the enemy of my enemy is my friend yang diadopsi Rusia. “Rusia mencoba memaksimalkan potensi kerubungan-kerumunan sparatis untuk mempertahankan dan mempererat kursi mereka di negara-negara tersebut,” ujar Irawan Jati. Rezky Terdepan menambahkan, bahwa hal nan ekuivalen juga kombinasi dilakukan oleh Rusia dengan kondusif gerombolan separatis Georgia setelah negara tersebut mulai menyebelahi kepada Amerika Maskapai dan Eropa Barat. Terkait indikasi konflik yang mengarah ke perang bumi ketiga, kedua narasumber sepakat bahwa hal ini masih terlalu jauh mengintai kondisi yang saat ini terjadi. Pelecok suatu indikatornya adalah bantuan militer yang diberikan oleh negara-negara anggota NATO seperti Turki, Kanada dan Spanyol bertambah bersifat sambung tangan bani adam alih-alih atas nama organisasi. “Kejadian ini ditambah dengan pernyataan Joe Biden Presiden Amerika Kawan nan tidak akan mengirimkan bantuan militer ke Ukraina,” ucap Irawan Salih. Menurut Rezky Utama, faktor perintang lainnya adalah Mbok Eropa dan NATO yang patut berhati-lever n domestik mencuil langkah untuk pergi perang dunia ketiga karena peristiwa ini bisa menyebabkan Eropa menjadi teater perang dunia lagi. “Gaham sanksi ekonomi dan embargo lakukan memurukkan Rusia menghentikan perang tidak banyak berpengaruh karena Rusia adalah suatu kawasan yang cukup sustain sehingga mereka masih bisa survive menghadapi embargo tersebut.” Sebut Irawan Jati. Irawan Jati menambahkan bahwa kondisi yang terjadi di pelan adalah Rusia yang menjadi pemasok utama gas untuk negara-negara di kawasan eropa sehingga sanksi tersebut boleh meliut merugikan negara-negara di negeri Eropa. Irawan Jati menilai Pendekatan diplomasi dipandang menjadi salah satu solusi meskipun cukup bertele-tele. Hal ini disebabkan legitimasi militer negara-negara di sekeliling Rusia belum memadai kuat sehingga apabila memaksakan penyelesaian konflik terlampau cara militer malar-malar akan mengarah lega penyerbuan yang lebih besar. Sementara Rezky Terdepan menilai bahwa penyelesaian konflik melalui PBB belum boleh dilakukan karena Rusia masih memiliki hak veto di United Nations Security Council Dewan Keamanan PBB yang bisa menghambat ancang-langkah perampungan konflik. Beliau berpendapat bahwa NATO dan EU harus turun tangan dan terlibat dalam perjanjian damai kerjakan memintasi konflik kedua negara ini. AP/RS Lihat Foto IPPHOS Presiden Soekarno tatkala menyampaikan syarah pembukaan Konferensi Asia Afrika di Bandung. Di latar belakang antara enggak terlihat PM India Nehru, PM Birma U Nu, Pm Ali Sastroamidjojo serta para ketua negara sponsor KAA lainnya. – Persuasi Non-Blok yaitu gerakan yang lahir di era Perang Dingin, tepatnya sreg 1961. Negara-negara berkembang jebolan jajahan Barat yang hijau merdeka, tergabung di dalamnya karena enggak ingin memihak Amerika Serikat maupun Uni Soviet. Bukan hanya menjadi anggota, Indonesia sekali lagi adalah riuk suatu negara penggagas Usaha Non-Blok. Tahukah beliau barang apa saja peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok? Berikut peran Indonesia seperti mana dikutip dari situs resmi Departemen Luar Provinsi Baca pun Latar Bokong Terbentuknya Aksi Non-Blok Indonesia ikut memotori Operasi Non-Blok Sebelum terbentuk pada 1961, Propaganda Non-Blok dan gagasan-gagasannya sudah lalu lahir lima tahun sebelumnya, tepatnya pada 1955. Saat itu, Presiden Soekarno mengundang para pemimpin negara-negara nan yunior merdeka di Asia dan Afrika ke Bandung. Persuaan itu dikenal sebagai Konferensi Asia Afrika KAA. KAA menghasilkan Dasasila Bandung yang menjadi cikal kerjakan Gerakan Non-Blok. Setelah berbenturan dan membicarakan masalah yang dialami, negara-negara yang baru merdeka ini bersepakat membentuk Gerakan Non-Blok. Baca juga Konferensi Asia-Afrika, Detik Bandung Membuat Takjub Bumi… Para kepala negara yang merintis GNB lega 1961 yakni Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito, PM India Jawaharlal Nehru, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, PM sekaligus Kepala negara Ghana Kwame Nkrumah, dan Presiden Indonesia Soekarno. Bagi Soekarno, Gerakan Non-Blok sesuai dengan Politik Bebas Aktif, strategi luar daerah nan diterapkan Indonesia. 29-11-2021 / Ketua DPR RI Dr. Puan Maharani menghadiri program Inagurasi pembentukan Parliamentary Network of Non-Aligned Movement NAM ataupun Operasi Non-Blok GNB di sela-sadel Inter Parliamentary Union IPU General Assembly ke-143 di Madrid, Spanyol. FotoDok/rni Ketua DPR RI Dr. Puan Maharani menghadiri acara Inagurasi pembentukan Parliamentary Network of Non-Aligned Movement NAM atau Gerakan Non-Blok GNB di sela-pelana Inter Parliamentary Union IPU General Assembly ke-143 di Madrid, Spanyol. Pertemuan dikoordinasikan oleh Azerbaijan yang saat ini merupakan Ketua GNB. Forum network legislator GNB baru dibentuk sesudah GNB berusia 61 hari dengan pamrih agar GNB kian inklusif, dan kerja samanya dapat lebih langsung dirasakan rakyat yang diwakili legislator. Puan pun ikut mengedepankan pidato privat forum tersebut. “Hayat dan nilai Persuasi Non-Blok seperti mana ekuivalensi sebagaimana yang diabadikan dalam Konferensi Bandung perian 1955 bertambah berbunga 60 tahun nan tinggal masih relevan n domestik konteks dinamika global saat ini,” kata Puan saat berbicara dalam Inaugural meeting of the Parliamentary Network of NAM nan digelar di Hotel Riu Plaza Espana, Madrid, Spanyol, Minggu 28/11/2021. Puan menyinggung tanya Presiden pertama Indonesia Sukarno nan memprakasai GNB. Sejumlah delegasi, tertera Presiden IPU dan pimpinan legislator Azerbaijan diketahui mengasihkan pujian untuk Puan dan Sukarno atas peran per keduanya. “Adalah Kepala negara Sukarno nan kebetulan kakek saya bersama dengan para founding fathers lainnya yang memotori operasi ini. Peperangan untuk mengembari ketidakadilan dan kesenjangan memerlukan upaya bersama,” sebut Puan. Menurut ahli politik PDI-Perjuangan tersebut, parlemen sebagai perpanjangan rakyat boleh berlaku ki akbar. Puan mengatakan, anggota dewan dapat membawa kerja sama seyogiannya GNB erat dengan masyarakat dan membawa komitmen internasional ke tingkat lokal. “Melalui kerja sama anggota dewan, anggota dewan bisa mendorong pemerintah masing-masing bakal melejitkan akses yang independen terhadap vaksin Covid-19. Vitalitas Konferensi Bandung kembali masih relevan untuk mengatasi berbagai tantangan global termasuk dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi dan pencapaian SDGs,” tuturnya. eko/sf Gerakan Non-Blok? Masih Relevankah? Udah lega tau GNB itu barang apa? “Kampanye Non-Blok GNB bahasa Inggris Non-Aligned Movement/NAM adalah suatu organisasi internasional yang terdiri dari kian dari 100 negara-negara yang tak menganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok kemustajaban besar apapun.” –Wikipedia Nah, jadi Usaha Non Blok GNB atau Non-Aligned Movemnet NAM adalah manuver alam semesta yang terasuh menjadi suatu organisasi yang terdiri dari 118 negara. GNB ini dibentuk pada waktu 1961 oleh Joseph Broz Tito Presiden Yugoslavia Soekarno Presiden Indonesia Gamal Abdul Nasser Presiden Mesir Pandit Jawaharlal Nehru Bendahara Menteri India Kwanw Presiden Ghana Dan negara-negara lainnya yang gak mau bergabung dengan negara-negara adikuasa. Anggota-anggota GNB ini juga pengen nunjukkin kalo mereka gak ingin berpihak sama Blok Barat, maupun Blok Timur nan saat itu lagi perang hambar. Tujuan GNB sememangnya merupakan 1. Mendukung pertentangan dekolonialisasi dan memegang teguh penangkisan melawan penjajahan, imperialism, neokolonialisme, rasialisme apartheid, dan zionisme 2. Gelanggang atau panggung bikin Negara-negara nan menengah berkembang 3. Mengurangi ketegangan antara Blok Barat dengan Blok Timur 4. Bukan membenarkan penyelesaian sengketa dengan kekerasan senjata Setelah berakhirnya perang dingin nan ditandai dengan runtuhnya Tembok Berlin masa 1989 lalu dan melemahnya keefektifan militer-polirik komunisme di Eropa Timur, sekarang muncul satu pertanyaan. Masih relevankah keberadaan GNB detik ini? Jadi, GNB itu masih dibutuhin gak sih? Udah kagak cak semau blok-blok an kembali, dunia udah aman tentram. Tapi tujuan dibentuknya GNB gak cuman itu sobat. GNB masih dibutuhin cak bagi ngadepin tantang-tantangan baru setelah perang dingin, terutama dengan adanya kanyon pemisah antara negara maju dan negara berkembang nan menjadi krisis dalam afiliasi internasional waktu ini. Munculnya tantangan-tantangan global baru sejak intiha abad ke-20 telah memaksa GNB untuk terus melebarkan Kapasitas dan jihat kebijakannya kiranya sepenuhnya berharta menjadikan keberadaannya teguh relevan, bukan belaka bagi anggotanya semata-mata juga kian tercalit dengan sumbangannya privat menghadapi tantangan tersebut. Tantangan yang dimaksud dewasa ini antara lain adalah isu menonjol yang tercalit dengan masalah terorisme, merebaknya konflik intra dan antar negara, pelucutan senjata, serta dampak kesejagatan di bidang ekonomi dan pengetahuan teknologi. Isu-isu tersebut mutakadim menjadikan GNB perlu menyesuaikan politik dan perjuangannya yang dalam konteks ini GNB memandang perannya tidak doang sebagai obyek, tetapi perumpamaan mitra sekelas dan bagian bermula solusi masalah faktanya, kesenjangan ekonomi dan pembangunan sejak perjuangan GNB waktu 1961-1990 masih menjadi pemasalahan sampai momen ini. Interstate dan intra-state war malah muncul dimana-mana. Ini berjasa cita-cita GNB bakal nyiptain dunia yang lega dada, tenteram, dan sejahtera masih menjadi tantang bagi berbagai negara. GNB sebagai gerakan tata krama juga sangat dibutuhin karena siapa poros yang punya kelebihan dalam PBB buat merjuangin kepentingan negara berkembang. Hal ini bisa dilakuin karena 60% anggota PBB adalah anggota GNB. Dengan adanya tantangan global, kayak keruncingan energi, keuangan, keamanan alas diperlukan kooperasi aktif intern mengejar solusi global. Maka dari itu, GNB masih relevan hingga sekarang. Keberadaan GNB masih relevan, sebagai persatuan yang n kepunyaan aturan pendesak terbesar kerumahtanggaan PBB untuk menekan negara adikuasa sebagai halnya Amerika Serikat. Riuk satu bukti GNB masih relevan adalah dengan terus bertambahnya anggotanya, yaitu Fiji dan Azerbaijan jumlahnya makara 120. Relevansi GNB lagi bisa diliat dari semangat para atasan negara anggota dalam menghadiri Konferensi Tingkat Menteri KTM DI Bali. GNB yang udah punya karakter garis haluan koteng dan kedudukannya yang udah kuat membuktikan relevansi GNB. Apalagi dengan keinginan Rusia yang ingin bekerja selaras dengan GNB ̶ meninggi aktif peran GNB dalam politik alam semesta, berbarengan mengaktifkan peran Indonesia secara gak langsung soalnya Indonesia mempunyai peran terdahulu n domestik GNB. Itulah kenapa GNB suntuk bermain internal pembangunan jagat. GNB mau nyiptain satu pembangunan yang bersifat adil, ga ngebedain antara ngera maju, berkembang, dan miskin di kerumahtanggaan apa bidang. Pembangunan nan dilakuin GNB terfokus pada bidang perekonomian dan kesehatan, karena 2 hal itulah yang sangat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Caranya boleh dengan meningkatkan investasi, pun bertukar pengetahuan dan teknologi dan negara-negara beradab. Jadi gitu sobat 😀 Video yang bersambung
Mas Pur Follow Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw! Home » PKN » Tantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI April 13, 2020 2 min readApakah Indonesia meraih kemerdekaan ini dengan mudah? Tentu tidak. Meskipun saat ini kita dapat menikmati kemerdekaan, kita telah membaca dan mendengar cerita tentang perjuangan para pahlawan untuk mewujudkan kemerdekaan ini. Meskipun tidak hanya berkorban harta, tetapi juga jiwa dan mereka tidak mulus karena melalui berbagai rintangan dan tantangan. Apakah yang Anda ketahui dengan tantangan? Apakah kita masih menghadapi tantangan di masa kemerdekaan ini? Untuk menjawabnya cermati uraian IsiTantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRIContoh Hambatan Dalam Menjaga Keutuhan NKRITujuan Menjaga Keutuhan NKRICara Menjaga Keutuhan NKRITantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRISetiap individu pasti akan menghadapi suatu tantangan dalam hidupnya. Berbagai tantangan tersebut bisa menghalangi pencapaian tujuan dan cita-cita. Kita harus dapat mengelola tantangan dengan bijaksana dengan cara menjadikannya sebagai sumber motivasi untuk lebih giat berusaha dan bekerja keras dalam pencapaian tidak hanya dihadapi oleh setiap individu, tetapi juga setiap bangsa dan negara. Sebagai negara majemuk tentu bangsa Indonesia menghadapi banyak tantangan. Sebagai negara berkembang terutama di era globalisasi seperti sekarang ini, maka makin banyak juga tantangan yang akan kita hadapi. Banyak perbedaan yang mewarnai kehidupan juga merupakan salah satu tantangan yang kita hadapi untuk mewujudkan keutuhan Negara Kesatuan Republik disebut sebagai tantangan? Karena jika tidak dapat kita. hadapi dengan bijak, hal tersebut akan menjadi penghalang terwujudnya persatuan dan kesatuan, bahkan dapat menjadi pemicu terpecah belahnya bangsa ini, banyak terdapat tantangan yang harus di hadapi oleh masyarakat dunia menuju ke masyarakat maju. Beberapa diantaranya mengenai isu yang masih masih terus berkembang tentang demokratisasi dan penegakkan HAM. Kedua hal tersebut juga menjadi salah satu tantangan bagi bangsa isu tersebut, masih terdapat isu tentang lingkungan hidup dan juga pemanasan global yang masih memerlukan perhatian dunia. Pemanasan Global atau global warming sekarang ini telah berdampak pada perubahan iklim yang tidak menentu dan mengancam kehidupan manusia dalam berbagai bentuk, seperti wabah penyakit, kelaparan, serta bencana alam yang berpotensi menganggu stabilitas ekonomi dan juga Hambatan Dalam Menjaga Keutuhan NKRITantangan yang hingga saat ini dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah menjaga keutuhan NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Indonesia saat ini masih dirongrong dengan berbagai hal-hal yang dapat mengancam kedaulatan NKRI. Adapun hal-hal yang selalu muncul dan menimbulkan berbagai permasalahan bagi bangsa adalah sebagai berikut. Pelanggaran wilayah. Kegiatan penyelundupan senjata dan bahan peledak. Masalah separatisme. Gangguan keamanan maritim dan dirgantara. Gangguan Keamanan di wilayah perbatasan berupa pelintas batas secara ilegal. Pengawasan pulau-pulau kecil mengetahui berbagai tantangan tersebut, kita sebagai bangsa Indonesia harus terus mewujudkan pertahanan serta keamanan negara secara tangguh demi keselamatan bangsa dan negara kita Menjaga Keutuhan NKRIPerumusan kebijakan umum pertahanan negara dilaksanakan oleh Menteri Pertahanan Negara, sedangkan proses penetapannya dilaksanakan di tingkat Dewan Keamanan Nasional selaku penasihat presiden RI. Adapun tujuan menjaga keutuhan NKIRI ditempuh dengan tiga strata pendekatan, yaitu sebagai berikut. Strata mutlak, dilakukan dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan bangsa. Strata penting, dilakukan dalam menjaga kehidupan demokrasi politik dan ekonomi, keharmonisan hubungan antarsuku, agama, ras, dan golongan sara, penghormatan hak asasi manusia, serta pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup. Strata pendukung, dilakukan dalam upaya turut memelihara ketertiban Menjaga Keutuhan NKRIAdapun beberapa cara yang bisa dilakukan dalam menjaga keutuhan NKRI adalah sebagai berikut. Menjalankan ajaran agama masing-masing dan menghormati ajaran agama lain. Menghormati hari besar agama lain. Tidak mementingkan satu suku/golongan. Tidak menyebarkan isu yang berbau sara di lingkungan sekitar. Menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, Belajar yang giat agar menjadi bijak dan tidak mudah terprovokasi oknum tidak bertanggung jawab yang hanya ingin memecah belah NKRI untuk kepentingan itulah penjelasan lengkap mengenai tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI beserta contoh dan tujuan menjaga keutuhan NKRI. Demikian artikel tentang Pendidikan Kewarganegaraan dan semoga bermanfaat.
Ilustrasi NKRI. Foto Kesatuan Republik Indonesia NKRI menghimpun keseluruhan wilayah, suku bangsa, dan budaya dari Sabang hingga Merauke. Untuk menjaga keutuhan bangsa yang majemuk ini, dibutuhkan persatuan dan kesatuan yang kuat, seperti yang diamanatkan dalam sila ketiga Pancasila. Usaha untuk mempertahankan NKRI ini perlu dilakukan setiap waktu. Sebab potensi ancaman, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri pasti ada. Sebagai warga negara yang baik, kita perlu memahami tantangan-tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI agar senantiasa waspada. Tantangan Internal Tantangan internal adalah segala bentuk gangguan dari dalam negeri yang dapat menggoyahkan kesatuan dan persatuan NKRI. Gangguan-gangguan tersebut dapat menghambat pembangunan nasional dan mengancam keutuhan negara. Berikut ini adalah sejumlah tantangan internal yang dimiliki bangsa Indonesia Tidak dapat dipungkiri, keberagaman dalam masyarakat bisa menjadi salah satu sumber konflik. Misalnya perselisihan yang dilatarbelakangi oleh ras, suku, agama, dan lain sebagainya. Jika tidak ditangani dengan baik, maka keberagaman masyarakat akan menimbulkan perpecahan nasional. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi di Masyarakat Potret kemiskinan di Indonesia. Foto Aditia Noviansyah/kumparanKesenjangan sosial yang besar menunjukkan adanya ketidakstabilan ekonomi atau pertumbuhan ekonomi yang belum dapat dinikmati secara merata oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dapat memecah masyarakat ke dalam golongan-golongan tertentu. Selain itu kesenjangan juga dapat menciptakan kecemburuan sosial yang berpotensi menjadi sumber konflik. Ketidakmerataan ekonomi dapat mengakibatkan munculnya paham yang menginginkan pemisahan wilayah guna membentuk negara sendiri. Separatisme juga dapat berakar dari perbedaan cara pandang. Sejak proklamasi kemerdekaan, telah ada sejumlah upaya dari kelompok tertentu untuk memisahkan diri dari NKRI. Ilustrasi Teroris. Foto ShutterStockRadikalisme adalah suatu paham yang menolak tatanan, tertib sosial, dan paham politik yang ada dengan cara perombakan secara besar-besaran melalui jalan kekerasan. Radikalisme dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, di antaranya adalah faktor politik, ekonomi, psikologis, sosial, dan pendidikan. Tantangan Eksternal Tantangan eksternal adalah segala bentuk gangguan dari luar negeri yang dapat menggoyahkan kesatuan dan persatuan NKRI. Berikut ini adalah sejumlah contoh tantangan eksternal yang dihadapi Indonesia Dengan adanya globalisasi, budaya asing semakin mudah masuk ke Indonesia. Beberapa kebudayaan tersebut ada yang bertentangan dengan budaya nasional atau kepribadian bangsa Indonesia. Selain itu dengan adanya globalisasi ekonomi bisa jadi produk-produk dari luar negeri justru membanjiri Indonesia dan membuat pengusaha lokal kalah bersaing. KN Tanjung Datu dan KRI Usman Harun usir Kapal Vietnam Kiem Ngu 215 di Laut Natuna. Foto Dok. BakamlaIntervensi asing ini bisa mewujud dalam banyak hal, termasuk konflik teritori atau wilayah. Salah satu contohnya adalah masalah Natuna. Selalu ada kapal asing, baik milik pemerintah atau swasta, yang memasuki teritori tanpa izin. Ini sama artinya mereka tidak mengakui kedaulatan Indonesia di wilayah tersebut. Jaringan Narkoba Internasional Jaringan narkoba internasional menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasarnya. Masalah narkoba tidak hanya melemahkan tatanan moral masyarakat, tetapi juga sering bersinggungan dengan kejahatan lainnya seperti prostitusi dan saja tantangan dalam menjaga keutuhan KNRI?Apa saja yang termasuk tantangan internal dalam menjaga keutuhan NKRI?Bagaimana cara untuk menjaga keutuhan negara?
JAJihan A11 Juli 2022 2006PertanyaanGerakan separatis merupakan salah satu tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI. Yang dimaksud gerakan separatis yaitu gerakan untuk … a. melawan kebijakan pemerintah b. mendirikan suatu negara baru/ melepaskan din dan negara asa c. merebut wilayah negara lain untuk dikuasai d. memecah belah antaretnis/suku bangsa e. menggagalkan suatu acara 1rb+2KRJawaban yang tepat adalah Gerakan separatis merupakan suatu gerakan yang bertujuan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan kelompok manusia atau suatu wilayah dari suatu kelompok atau wilayah yang sebelumnya bersatu utuh. Munculnya ide separatisme bisa memicu terjadinya sebuah disintegrasi jawaban yang terverifikasi?Tanya ke ForumBiar Robosquad lain yang jawab soal kamuRoboguru PlusDapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!
gerakan separatis merupakan salah satu tantangan dalam menjaga keutuhan nkri